KEPRI | benews – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pospera Kepri melalui nelayan binaannya tidak pernah kehabisan ide dan kreasi dalam membuka peluang usaha dengan menggali potensi daerah. Setelah sukses mengelola rumput laut menjadi komoditi eksport, DPD Pospera kini mulai konsen melakukan budidaya Trepang yang memiliki peluang besar di pasar global. Hal ini bisa membuka peluang sumber ekonomi alternatif yg bisa mendongkrak perekonomian dan pendapatan Nelayan lokal.

“Nelayan binaan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kepri membuat terobosan baru dengan mengembangkan budidaya Trepang di perairan sekitar Pulau Medang, Senayang Kabupaten Lingga. Untuk Kepri sendiri, budidaya trepang yang menonjol di Kepri berada di Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga,” ungkap Hazhary Ketua DPD Kepri.
Dilanjutkannya, Trepang, diminati pasar internasional. Trepang di Kepri udah diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang dan China.

“Kita konsen pada budidaya Trepang, kita bina nelayan di sini agar meningkatkan nilai ekonomi karena target pasar global. Hasilnya akan kita ekspor, ” lanjut Hazhary, Ketua DPD Pospera Kepri, Selasa (14/5).
Trepang tidak hanya sebagai bahan baku untuk pangan, melainkan juga untuk obat-obatan dan kosmetik. Produk obat-obatan dan minyak dengan bahan baku teripang asal Malaysia dijual di pasaran Kepri.
Hazhary mengharapkan, ada upaya pemerintah untuk mendorong agar nelayan budidaya tripang di Kepri mendapatkan perhatian serius karena memiliki potensi besar mendongkrak perekonomian rakyat. Ditambahkannya, selain menjual hasil budidaya, dia berharap bisa dikelola menjadi komoditi atau produk jadi unggulan Kepri.
“Budidaya teripang tentu akan semakin maju bila harga jualnya cukup baik di pasaran lokal. Kami berharap ada pabrik yang mau mengelola dan memproduksi makanan, kosmetik dan obat-obatan dari teripang,” ujarnya.
Ia mengemukakan sejumlah lokasi di daerah lainnya di Kepri juga dapat dikembangkan budidaya tripang. Harga tripang cukup tinggi, terutama bila diekspor.
“Kepri dengan luas perairan 96 persen, dengan jumlah pulau 1.796 pulau merupakan tempat yang layak dikembangkan teripang, ikan maupun udang hingga rumput laut yang sudah ekspor, ” Pungkas mantan aktivis PMII Kepri ini mengakhiri. (Moel)