PLB merupakan fasilitas kepabeanan yang menawarkan berbagai macam fleksibiltas dalam kegiatan logistik. Dengan fleksibiltas yang didapat, diharapkan Pertamina menjadi lebih berdaya saing, Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nasional, namun juga untuk mengantisipasi pasar ekspor.
Diantara fleksibiltas tersebut adalah, status kepemilikan barang, jangka waktu timbun barang (dapat mencapai 3 tahun atau lebih), serta asal dan tujuan barang (impor, lokal, ekspor). Selain itu tentunya keuntungan seperti adanya kemudahan berupa penangguhan bea masuk, penangguhan pajak, dan penangguhan izin impor, ketika barang dimasukkan ke dalam PLB.
Apabila Pertamina telah merealisasikan perpindahan proses bisnisnya dari Singapura, paling tidak ada 5 keuntungan yang diperoleh, tidak hanya oleh pihak Pertamina, namun juga Indonesia secara luas. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah, adanya penyerapan tambahan tenaga kerja pada Terminal BBM Tanjung Uban, terdapat potensi penjualan ke luar negeri, adanya penghematan karena tidak lagi sewa kilang di Singapura, adanya perpindahan potensi ekonomi senilai USD 585 juta (yang selama ini dinikmati oleh Singapura), serta yang tidak kalah pentingnya adalah akan meningkatnya ketahanan stok BBM Nasional yang akan bertambah 3 hari.
Kakanwil BC Kepri, Akhmad Rofiq menyampaikan, “sebagai perusahaan negara yang besar, Pertamina memiliki pengaruh dan peran yang penting dalam menaikkan tingkat daya saing bisnis Indonesia dengan negara lain, disamping meningkatkan penerimaan negara. Sehingga, apa yang menjadi rencana bisnis Pertamina, merupakan goal bersama bagi negara. Kemenkeu selaku penyusun regulasi akan mendukung kebutuhan dunia usaha untuk dapat mengembangkan bisnisnya, (Rabu 25/8/21).
Kanwil BC Kepri mendukung rencana bisnis Pertamina untuk memanfaatkan berbagai fasilitas kepabeanan yang ada untuk tujuan bersama, yaitu memanfaatkan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki Indonesia, khususnya Kepri sebagai negara maritim dan kepulauan. Hal tersebut sangat diperlukan sebagai langkah untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia, serta percepatan pemulihan ekonomi nasional disaat pandemi Covid–19 saat ini, ungkapnya ( * )