Nasir, Pria Asal Aceh Penderita Kaki Membusuk, Ingin Pulang ke Kampung Halaman

KISAH | BENEWS.co.id – “Pak Etek jam berapa ke Tanjung Banun Dapur Enam Sembulang Rempang tu.” Tanya Oeney padaku. 

Kisah Nasir, Pria Aceh yang mengalami sakit. Oney, perempuan 40-an pengurus Lions Club Batam itu acap berkomunikasi denganku. Pemilik Titipan Kilat Batam ini tau kalau aku mau ke Tanjung Banun ke rumah tempat tinggal Nasir, pria Aceh yang kakinya membusuk sudah berbulan bulan itu tak bisa bekerja lagi.

Nasir, Pria Asal Aceh Penderita Kaki Membusuk, Ingin Pulang ke Kampung Halaman
Nasir, pria asal Aceh penderita kaki membusuk, Ingin pulang ke Kampung Halaman

Ada titipan uang, sembako dan obat obatan katanya padaku. “Alhamdulillah kataku, habis juhur barang barang dimaksud kuambil kerumahnya di Batam Center. Ali yang guru SMP 41 itu dijelaskan kak Oeney tentang cara membersihkan luka dan membubuhi obat ke luka menganga itu.

Nasir, Pria Asal Aceh Penderita Kaki Membusuk, Ingin Pulang ke Kampung Halaman
Perempuan 40-an pengurus Lions Club Batam itu acap berkomunikasi denganku. Pemilik Titipan Kilat Batam ini tau kalau aku mau ke Tanjung Banun ke rumah tempat tinggal Nasir yang kakinya membusuk

Dengan pick up Suzuki kami menuju tanjung Banun. Ashar tiba disana. Nasir duduk di bendul pintu rumahnya. Nasir dituntun adiknya Rizal keluar dari gubuknya ke beranda rumah kak Rohaya tetangganya.

Lelaki asal Aceh ini melangkah perlahan diatas pasir pantai basah antara rumah itu, dua tongkat kruk menyanggah ketiaknya. Ini sumbangan dari Lions Club buk Owney kataku ada beras susu indomie ini ada duit dalam amplop merah. Angphao kubuka isinya beberapa lembar warna biru dan merah kami hitung bersama.

Kulihat wajah Nasir agak cerah. Sebentar tadi selepas juhur pak Danang lurah Sembulang pun datang mengunjungi Nasir. Pak lurah ada ngasi duit kata Nasir. Berbulan bulan lelaki yang tak bisa lagi bekerja ini awal dulu tinggal di Tanjung Banun nyewa rumah disana, berbulan bilan tak pernah bayar air dan listrik. Jadi pindah kesini. Seorang ibu satu lagi pun mengatakan padaku, “opung, Nasir pun punya utang makan di tempat saya. Dia menyebutkan jumlahnya.

Aku terkesima sejak pindah ketempat yang baru ini nyaris setiap hari kami yang bergantian ngantar makanan untuk dia. ujar mereks padaku.

Terima kasih ucapku pada tetangga yang datang saat aku kesana itu.

Tak ada lampu tak ada air. Kutanya Nasir kalau beol dimana?. Numpang tetangga katanya. gubuk tempat Nasir sekitar 50 meter dari bibir pantai air pasang surut. Kalau pasang air mencecah kolong rumahnya paling tidak air naik sampai sedengkul kalau surut nun di rubir dekat rimbunan bakau, dekat kesitulah dia buang hajat. Kadang air asin laut itu mengenai kakinya yang luka menganga itu. Aku tak bisa membayangkan gimana perihnya. dan mengeringkan air laut di bekas luka menganga itu.

Kruk itu terbenam di pasir pantai itu lho kaki kanan Nasir sebatas dengkul tak bisa lurus lagi. Terus berlipat kaku berbulan bulan selama sakit tak pernah lempang diluruskan urat uratnya kaku.

“Aku mau pulang saja pak,” katanya pasrah. Kami sedang ngajukan mohon bantuan ke Baznas kata pak Lurah untuk ongkos pulangnya. Sebenarnya ada teman yang simpati nak bantu tiket untuk Nasir dan pendamping di pesawat. Namun Nasir belum di vaksin dan tak punya KTP nya hilang. Untuk urus KTP Nasir harus kita bawak ke Dukcapil Sekupang Jelas Lurah Dangan yang bersedia mengurus surat surat itu. Yang belum surat surat vaksin.

Di Banda Aceh Nasir masih punya kerabat dekat. kayaknya Nasir lebih baik pulang kampung. Ya Allah nak buang air saja nun jauh disana dengan kruk berjalan di atas pasir berlumpur pinggir tubir pantai. Cukup berat penderitaanmu saudaraku. Jongkok saja dia tak bisa naik turun tangga rumahnya apalagi.

Semoga Allah memberikan kesembuhan padamu. Sakit mu menjadi penghapus dosa dosa.

Aduh perih sekali teriaknya saat air dalam tabung infus yang kami bawa sumbangan kak Owney Lions Club Ini borwater ujar Ali bukan alcohol mereka berdua Ali dengan Rizal membersihkan luka menganga itu dengan kasa yang di beri air borwater. sebelum dikasi salep sesuai anjuran kak Oeney. Aku yang mendengar saja mengkerut lubang punggung kataku pada Ali.

Pingin makan apa Nasir tanyaku pada pria yang punya anak atlit Kempo yang mewakili Batam tempohari anaknya kini di kirim ke Surabaya sekolah disana Bea Siswa dari Batam.

Kami tinggalkan Tanjung Bangun Nasir sedang menikmati nasi padang pesanannya. “Pengen sekali makan nasi padang pak,”katanya padaku. entah sejak kapan. Kubelikan nasi padang kubeli dua bungkus di simpang Sembulang. Azan Sholat ishak kami tiba di rumah di Bengkong Batam.

Amanah titipan kak Oeney dari Lions Club Batam telah kami sampaikan

Terima kasih semua yang peduli dengan penderitaan Nasir.(***)

Sumber : Imbalo iman sakti

Tinggalkan Balasan