Batam |.Benews.co.id – Berbagai persoalan sepertinya masih mendera Batam. Klaim sukses pihak-pihak tertentu bertolak belakang dengan kondisi ditengah masyarakat, hal ini terlihat dikawasan shipyard yang sepi aktifitas, dan ironisnya terdampak langsung dengan sepinya berbagai tempat keramaian dan mall.
Pemimpin hebat, Tak heran, perhelatan Pilkada yang telah memasuki jadwal kampanye, Batam yang akan memilih walikota dengan kondisi pandemi copid 19 menjadi tantangan serius bagai pasangan Dr.Lukita Dinarsyah Tuwo-MA dengan pasangannya Drs.Abdul Basyid. Dengan nomor urut 1, sama halnya dengan Petahana dengan nomor urut 2.

Rustam Effendi Panjaitan, dalam laman sosialnya menuliskan bahwa Batam hari ini sangat jauh dari harapan, dengan menuliskan beberapa informasi untuk diketahui masyarakat luas.
“Akhir tahun 1988 pengecoran tiang pancang jenis Franky pile bangunan 8 lantai dimulai untuk sebuah kantor dikawasan CBD Batam Center , juga sebagai bangunan pertama dikawasan ini.
Kawasan CBD dirancang sebagai pusat transaksi bisnis terkemuka untuk kawasan Asia Pasifik. Sedangkan bangunan 8 lantai adalah tinggi maximum yg diizinkan pada setiap bangunan pertama di bibir pantai dengan design atap sedemikian rupa untuk mengundang setiap kapal yg melintasi Selat Malaka .
Untuk bangunan2 selanjudnya yg semakin menjauh dari bibir pantai , diharuskan semakin tinggi dan terus semakin tinggi dan semakin tinggi.
Hal ini diharapkan memberi keunikan Batam tersendiri di dunia dan nilai tambah bagi kawasan CBD sebagai pusat transaksi.
Tahun 2018.
Pemimpin hebat bukan pelupa.
Meski usianya lanjud, sakit dan mungkin galau melihat Batam yg merosot tajam dan semakin tidak terencana , kembali menorehkan cinta Batam lewat area bisnis Polluk Habibie pada bagian ekor kawasan CBD Batam Center.
Pelupa hebat sebaiknya tidak jadi pemimpin , sebab rakyat hebat tak mungkin lupa. (Pul)