BeNews.co.id, BATAM,- Menjelang azan magrib, sejumlah warga yang tinggal di daerah Baloi Kolam, Kelurahan Sungai Panas, Kecamatan Batam Kota tanpak begitu gelisah. Dengan menggenggam selembar kertas dan dibalut dengan map bewarna biru, warga menunggu dengan sabar kehadiran figur yang pernah menyambangi masyarakat Baloi pada beberapa tahun yang lalu muncul dari selah gang masuk ke tempat pertemuan.
Kegusaran warga sontak menghilang, sesaat figur yang warga Baloi kenal dengan nama Lukita datang untuk menemui mereka. Dengan menggunakan baju putih, Lukita disambut hangat dan penuh kegirangan warga yang selama ini selalu dikejar – kejar dengan ancaman penggusuran.
Setelah terjalin kampanye dialogis antara Lukita dengan warga Baloi Kolam, salah satu warga yang memegang kertas berisi kontrak politik tampak mencoba mendekati Lukita. Dengan langkah pasti, pria tersebut maju dan menyodorkan kepada mantan wakil menteri Bapenas tersebut.
Lukita yang menyadari bahwa warga Baloi Kolam tidak ingin termakan oleh janji palsu dari pemimpin yang sebelumnya, dengan penuh semangat dia (Lukita, red) mengambil surat tersebut dan menandatanganinya.
“Bismillahirrahmanirrahim” ucap Lukita serasa menandatangani kontrak tersebut.
Melihat momen tersebut, secara spontan warga Baloi Kolam meneriaki nama Lukita dengan penuh semangat, bahkan ada beberapa warga yang berkaca – kaca melihat penandatanganan tersebut. Bagi mereka (warga,red) kejadian tersebut merupakan sejarah baru yang terjadi sejak 35 tahun lamanya warga tersebut menempati wilayah yang seharusnya memberikan perlindungan, justru berubah 180° dari persepsi mereka. Sebab selama ini, warga selalu menjadi sasaran politik oleh tokoh tidak bertanggungjawab untuk mendulang suara dari warga yang tinggal di rumah liar tersebut.
“Saya tidak mengira bahwa beliau berani mengambil keputusan untuk menandatangani kontrak politik tersebut, ini merupakan sejarah baru” ucap salah satu warga yang namanya tindak ingin di ekspos.
Kontrak politik ini merupakan inisiasi dari masyarakat yang sepenanggungan terhadap permasalahan-permasalahan yang kini menjadi pergumulan warga Baloi Kolam tersebut. Oleh karena itu, warga yang tidak ingin menjadi korban dari janji manis para konsestan politik persis pada pilkada sebelumnya, mencari Paslon yang berani menggoreskan tinta di secarik kertas tersebut. Sehingga muncul lah pasangan Lukita – Basyid yang memiliki komitmen untuk menuntaskan masalah mereka (warga, red)(Alfonsius Simanungkalit)
