BEnews.co.id, Jakarta – DPP Partai Demokrat secara resmi memecat tujuh kader terkait Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara inkonstitusional.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokra Herzaky Mahendra Putra mengatakan, langkah ini dengan adanya desakan yang kuat dari para kader Partai Demokrat, yang disampaikan oleh para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk memecat para pelaku.
“Keputusan pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada enam orang anggota Partai Demokrat ini, juga sesuai dengan keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat, yang telah melakukan rapat dan sidangnya selama beberapa kali dalam sebulan terakhir ini,” tulis Herzaky Mahendra Putra
Kepala Badan Komunikasi Strategis
DPP Partai Demokrat rilis yang diterima BENews.co.id, Jumat (26/2)

Tujuh orang ini, kata Herzaky, adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Ali. Dirinya menyampaikan bahwa tujuh orang ini terbukti terlibat dalam kudeta kepemimpinan Partai Demokrat.
“Terbukti melakukan perbuatan tingkah laku buruk yang merugikan Partai Demokrat dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan, menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah serta hoax,” tegasnya.
Dirinya mengatakan, tindakan pengkhianatan terhadap partai dan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD secara paksa, jelas merongrong kedaulatan, kehormatan, integritas dan eksistensi Partai Demokrat.
“GPK-PD juga sangat melukai perasaan para pimpinan, pengurus dan kader Partai Demokrat, di seluruh tanah air,” ucapnya.
DPC PD Batam Dukung Keputusan DPP
Sementara itu, DPC Partai Demokrat Batam yang dimintai komentarnya tentang keputusan DPP terhadap kader yang menggalang Kongres Luar Biasa (KLB) mengucap syukur dengan keputusan pemecatan terhadap kader yang menggalang KLB, karena sangat meresahkan dan dapat memecah belah Partai.
“Sejak permasalahan itu muncul, kita juga menjadi resah dan menguras pikiran juga, karena disaat kita gencar turun ke tengah masyarakat, malah ada rongrongan dari kader dalam partai. yang menyedihkan nama nama yg di berhentikan tersebut merupakan kader kader lama yang dulu juga sudah menikmati masa kejayaan partai demokrat, dulu beberapa nama tersebut sudah mendapat jabatan yang mentereng, makanya kami juga heran jabatan itu kan tidak abadi, dan rasanya sedih melihat apa yang mereka perbuat,
terutama kepada pak SBY, siapa yg menyangkal bahwa besarnya partai ini karena adanya pak SBY, kita juga diajarkan agar berpolitik dengan santun, sopan, tidak mendiskreditkan kompetitor apalagi menyerang pribadi orang lain.
Dengan terbitnya surat keputusan ini kami pun merasa puas, agar semua bisa bekerja dengan hati nyaman.untuk yg merongrong dari luar “berhentilah” sesuai yg disampaikan pak SBY bahwa partai ini “Not For Sale”, saya kira itu sudah jelas.
dan semua juga tau bahwa kader PD taat sama aturan partai,” Pungkas Ir.Hotman Hutapea tidak mampu menutupi kegeramannya. (PoelMat)