seharusnya bisa mencapai 7000 atau secara persentase sebanyak 7600 vaksinasi per hari.
BEnews.co.id, Kepulauan kepri- Melonjaknya jumlah angka yang terpapar Covid-19 di propinsi kepulauan Riau dalam kurun waktu dua Minggu terakhir sangat menghawatirkan. Anggota DPRD Propinsi kepri, Ir.Wirya Putra SAR Silalahi tak mampu menahan kegusarannya. Ditemui dibilangan Batam center, Politisi senior dari Nasdem ini mengatakan. kita ketahui belakangan ini, pandemi covid 19 di Kepri semakin meningkat. Kami harapkan pemerintah jangan panik, sehingga terpancing melakukan tindakan-tindakan pencitraan, yg sebenarnya kurang signifikan mengurangi covid 19 di provinsi ini. Pemerintah fokus saja dgn program vaksinasi dan 3T dan masyarakat disiplin melakukan 3M,” katanya menekankan.

Tindakan Itu yg lebih efektif,” tegasnya. Dilanjutkannya. Kita ketahui program Nasional, target presiden jokowi adalah 1 juta vaksin per hari atau karena ada lebih 10.000 puskesmas seluruh Indonesia, atau setiap puskesmas seharusnya mekakukan 100 vaksinasi per hari.
Di Kepri ini ada sekitar 70 puskesmas yg terakriditasi. Kalau sesuai target nasional seharusnya bisa mencapai 7000 atau secara persentase sebanyak 7600 vaksinasi per hari. Sampai saat ini, di Kepri masih sekitar 700 vaksin per hari, atau hanya 10% dari seharusnya yg diharapkan dicapai Kepri. Masih jauh dari target. Seluruh Dinkes di Kepri ini, baik provinsi dan kabupaten/ kota se-provinsi kepri harus berkoordinasi agar target ini tercapai.
Demikian juga dgn 3T, test, tracing, treatment,” ulasnya. Pemerintah apakah sudah mencapai target WHO test per hari, yaitu mencapai 0,1% per minggu atau sekitar 300 test pcr per hari.
Demikian juga dgn Treatment, apakah rumah sakit di Kepri telah bisa meminimalkan orang yg meninggal karena covid 19. Barangkali kita perlu belajar dengan singapura, karena mereka bisa meminimalkan penderita Covid 19, hanya 31 yang meninggal dari total 61.000 yg pernah positif covid 19 di sana.
Itulah yg menjadi target utama Satgas Covid 19 di Kepri, masih sangat jauh dari target. Jangan terpancing melakukan tindakan-tindakan pencitraan, yg hanya membuat rakyat makin susah, karena sudah setahun ini menanggung dampak pandemi ini.
Sebagai contoh, tindakan Walikota Batam, Bapak Rudi, untuk tidak menutup industri dan perusahaan di Batam, sangat diapresiasi, karena itu bisa mengurangi dampak pengangguran di Batam. Kita ketahui, Batam sangat terpukul dengan anjlokya wisatan asing berkunjung di Batam, kalau tahun 2019 ada 1,9 juta wisman ke batam. Hitungan kita sampai 17 triliun rupiah, pendapatan batam dari wisman hilang per tahun. Bisa dibayangkan kalau industri dan perusahaan di paksa tutup oleh pemerintah. Bisa terjadi kerusuhan sosial di Batam,”pungkasnya.***