Kebocoran Oli Tanker Kapal ARK Prestige, Perusahaan Abaikan Keluhan Warga Pesisir.

BEnews.co.id, BATAM – Kebocoran oli Tanker Kapal ARK Prestige, mencemari pantai dan merusak habitat lingkungan masyarakat disekitar tumpahan oil.m

Msyarakat kampung air resah, meminta pertanggungjawaban terhadap perusahaan, namun tidak digubris sama sekali.

Kasi Trantib Feri Ali Saputra mendampingi warga mengadukan keluhannya kepada DPRD Batam

“Pada saat itu masyarakat tidak dihargai sama sekali sampai dari pimpinan mereka itu yang namanya Pak Robert mengatakan silakan Bapak tindak lanjuti, ujar,” Amir di gedung DPRD Kota Batam Komisi III, Rabu (3 Februari 2021).Kepada BEnews.co.id.

Lurah pulau labuh, yang diwakili Kasi Trantib Feri Ali Saputra mendampingi warga mengadukan keluhannya kepada DPRD Batam, sehubungan dengan peristiwa tumpahan Oil diperairan tempat para Nelayan mengais rezeki

.

mencemari pantai dan merusak habitat lingkungan masyarakat disekitar tumpahan oil.

“Saya membuat dokumentasi, kami menghubungi pihak security, memberi informasi, dan langsung mengecek kapal. Lalu berlanjut kepulau, setelah sampai dipulau labuh ada tumpahan minyak yang begitu kental, lalu mengambil barang bukti tadi,” ujar kasi trantib menjelaskan.

“Disampaikan Amri selaku ketua RT/001 Kampung Air Pulau Legong, pada malam tanggal (25/1) melakukan pertemuan, kita bersama warga langsung ke TKP, kita langsung pergi bersama warga, binkamtibmas, kelurahan. supaya menyaksikan bahwa kita melihat ada dampak limbah.

Anggota DPRD Batam Komisi III Thomas A. Sembiring, S.sos,

Setelah itu (26/1) besoknya kami dihubungi oleh pihak perusahaan Marcopolo, yaitu Pak Sutono. Pak Sutono langsung mengarahkan kami ketemu sama pihak agen. Yang mana pihak agen diwakili oleh Pak Udin.

“Pada saat kami ramai datang malam itu di Tunas Regency. Beliau mengatakan ini insiden, setelah kami kroscek ke kapal ini memang insiden, jadi saya di sini untuk mencari solusi kata Amir,” menirukan ucapan Udin selaku pihak agen.

Dijelaskan Amir, masyarakat merasa dirugikan dan tidak ada kejelasan buat kami. Kami tunggu-tunggu besok harinya ternyata sudah lempar bola. Jadi kita merasa ini ada unsur kesengajaan.

“Masalahnya saat itu saya ketua RT sekaligus bersama masyarakat sama sekali tidak dihargai. sama sekali sampai dari pimpinan mereka itu yang namanya Pak Robert mengatakan silakan Bapak tindak lanjuti sampai ke manapun kita siap menghadapi,” ujar Amir meniru omongan Robert.

Dijelaskan Camat Nasrun, bahwa pertemuan ini untuk mencari solusi. “Sebenarnya masyarakat ada keinginan baik untuk duduk bersama menyelesaikan masalah pada tanggal 25,26,27, tetapi tidak ada titik temu, setelah itu pada tanggal 29 masyarakat melaporkan ke DLH maka terjadilah pertemuan ini,” tutur Camat Batu Legong.

Saat ditemui awak media
dijelaskan Feri Ali Saputra selaku Kasi Trantib Batu Legong, pada tanggal 29 warga datang ke kantor lurah. Lalu masyarakat menyampaikan pengaduan dugaan pencemaran limbah. “Intinya dengan pengaduan ini kita langsung respon terhadap masyarakat,” kata Kasi Trantib.

Dijelaskan Ahmad selaku Ketua Tim bahwa, atas kejadian ARK Prestige ini ada dampak tiga faktor yang dirugikan secara umum. Karena adanya pencemaran lingkungan. Pencemaran lokasi, daerah mata pencaharian nelayan rusak. Karena pencarian nelayan itu turun ke laut. Yang kedua itu tempat budidaya, Budidaya berupa keramba apung dari bibitnya ini pak dicari dan ada dibeli sendiri. Yang ketiga adanya pencemaran polusi udara.

“Jadi dengan adanya kejadian ini pencemaran dan polusi udara, masyarakat sudah dirugikan. Dan tindakan kami pada malam kejadian itu menyelamatkan anak-anak kami dulu,” ujarnya.

Disampaikan Arlon Veristo bahwa Marcopolo sudah mengabaikan, itu sudah sandar di PT Marcopolo, jadi kami berharap apa yang diberikan perusahaan kepada masyarakat. Dan ini sudah sampai keranah hukum, jadi ini masalah serius. “Kapal tidak bisa berangkat sebelum masalah ini kelar bersama masyarakat dan membuat surat pernyataan,” ujar Arlon.

Saat diwawancarai awak media, dijelaskan anggota DPRD Batam Komisi III Thomas A. Sembiring, S.sos, Kapal India ARK Prestige tiba di Batam pada tanggal (22/1) sementara mereka katakan, kapal tersebut sandar tanggal (25/1). “Jadi tadi dia betulin karena saya tunjukkan ini data tanggal (22/1). Tanggal (22/1) itulah masuk kapal tersebut.

“Saat ditanya itu kapal apa, Marine Vessel atau Marine Oil Tanker, makanya ditanya muatannya apa. Wajarlah tumpah karena ada kebocoran, kemudian langsung melakukan perbaikan plat.

Lanjut Thomas, karena malam itu terus tumpah, mereka lakukanlah pengelasan. Jadi berdasarkan ini mereka tidak bisa lagi mengelak bahwa itu adalah minyak yang tercemar di laut dari kapal tanker. Makanya mereka harus bertanggung jawab,” ucapnya.

“Dijelaskan Thomas, saat ditanya apakah kalian mengetahui namanya sertifikat setiap kapal. Ketentuan undang-undang dan peraturan internasional reguler setiap kapal harus pegang sertifikasinya.

Saat kapal itu masuk ke Perusahaan Marcopolo ditanyakan sertifikasinya. Kapan Kapal itu sampai, ini ada apa, kenapa mereka melakukan hal itu terjadi. Jika kapal itu meledak pada saat melakukan penglasan gimana, kalau meledak gimana,” ujar Thomas.

Dijelaskannya, jadi jelas itu kapal bendera asing. Sekarang disini ada namanya setiap kapal yang mau masuk ke pelabuhan harus melaporkan untuk tujuan apa dia masuk, bongkar muatkah dalam rangka perbaikankah itu harus jelas. Kalau dia bilang perbaikan, sementara itu tanker harus ada kejelasan sertifikasinya. Saya pikir ya kalau tidak dikeluarkan berarti ada kekeliruan,” pungkas Thomas anggota DPRD Kota Batam.
(Hendrik)

Tinggalkan Balasan