Miris…..Luka Jahitan Bernanah, Pihak Perusahaan Mengaku Masih Sibuk di Disnaker.

Batam | BENEWS.co.id – Peristiwa kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban meningga 2 orang dan 2 orang lagi dirawat yang sebelumnya disebut di RSUD, namun telah diakui satu orang karyawan yang dirawat secara tradisional, luka bekas jahitannya bernanah.

Mendapati kenyataan seperti itu, ibu korban mencoba menghubungi pihak perusahaan yang mengaku bertanggung jawab menangani pengobatan korban, Nata. Masih sibuk dengan urusannya didisnaker.

Kecelakaan Kerja, Terhempas dari Ketinggian 40 Meter, Tergeletak Sudah Tidak Bergerak.
Crane yang mengangkan cran yang hendak dipotong (scrab) terjungkal karena tidak pakai pemberat dan tidak mampu mengangkat beban Crane yg hendak dipotong

“Saya hubungi pihak perusahaan melalui pak Nata, dan dia mengaku masih sibuk dengan urusan didisnaker. Saya khawatir anak saya kenapa-kenapa karena luka bekas jahitannya bernanah,” terang sang ibu ketika dihubungi tentang kondisi korban.

Pihak RSUD Embung Fatimah Akhirnya Mengakui, Tinggal Merawat Satu orang lagi, Pak Kadis Putuskan Sambungan Telepon Saat di Konfirmasi
Pernyataan yg disodorkan untuk ditandatangani keluarka korban

Nata yang dihubungi melalui sambungan telepon, walau terdengar nada dering tidak mau mengangkat telepon.

Melalui pesan WA, BENEWS menuliskan kondisi yang dikeluhkan ibu korban, sesuai keterangan kondisi yang dialami korban. Tidak berapa lama Nata membalas dengan pesan WhatsApp.

“Saya sudah dapat kabar dari togu sendiri, besok pagi saya kesana,” balasnya, tanpa merinci lebih lanjut.

Kadisnaker Proponsi Kepri, Mangara Simarmata ketika dihubungi melalui sambungan handphone, walau terdengar nada dering tidak menjawab.

Pesan WhatsApp dikirimkan kepada yang bersangkutan tidak juga mendapatkan balasan.

Korban lakakerja di galangan kapal PT Pax Ocean Rabu (17/11/2021) mengakibatkan 2 pekerja galangan yang sedang melakukan aktifitas pemotongan Crane meninggal dunia. Sementara dua orang lagi luka-luka dan sempat di Rawat Di RSUD Embung Fatimah Batu Aji.

Natal. mengaku orang yang bertanggung jawab dari perusahaan PT.Tri Sinergy Persada, subcont tempat korban bekerja, mengakui bahwa korban hanya satu orang lagi yang dirawat di RSUD Embung Fatimah.

Sebelumnya pihak perusahaan menyodorkan kertas pernyataan yang harus ditandatangani orang tua korban dengan menuliskan tanggal mundur, sesuai tanggal korban dibawa keluar dari RSUD Embung Fatimah.

Namun saat diklarifikasi tujuan perwakilan perusahaan menyodorkan kertas bertuliskan pernyataan kepada pihak korban, bahkan hingga larut malam jam 24.00 wib. Natal mengakui hal itu merupakan kelalaian staf yang ditugaskan.

“Mohon maaf, saya yang bertanggung jawab atas penanganan korban kecelakaan, dan kemarin saya sedang sibuk, makanya kami tugaskan pak Rahmad untuk menemui korban,” terangnya.

Ketika disinggung tentang tujuan penyodotan tandatangan pernyataan dengan tanggal mundur tersebut, natal tidak menjawabnya dengan jelas.

“Kenapa dikeluarkan dari RS.Embung Fatimah, padahal belum sembuh dan masih kritis. Apakah berkaitan dengan Jaminan Keselamatan Kerja atau Jamsostek atau ada pertimbangan lain, biar pihak yang berwenang yang akan mengungkap,” harapnya.

Namun sikap tertutup BPJS seperti yang dimuat beberapa media, menjadi pertanyaan serius terhadap keberadaan Perusahaan yang berskala Internasional tersebut, bila sampai karyawannya tidak terdaftar di BPJS dengan tingkat resiko pekerjaan yang tinggi.

Anehnya, ketika dipertanyakan sanksi kepada perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya dalam pelayanan Jamsostek, Mangara langsung memutus sambungan telepon dan tidak dapat dihubungi kembali.

Kecelakaan kerja yang sudah memasuki Minggu ketiga ini belum jelas penanganannya dari pihak berwajib, sementara di lokasi TKP, menurut keterangan sumber yang terpercaya masih dipasangi Police line, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait Lakakerja di PT Paxocean yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan luka-luka. Namun beredar informasi penanganan kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polresta barelang Batam.

Dari keterangan sumber terpercaya, Perusahaan Subcon PT.Tri Sinergy Persada milik pengusaha sukses dan terkenal di kota Batam sedang mengerjakan pemotongan (scrab Crane) saat terjadinya kecelakaan kerja(***)

Tinggalkan Balasan