MEGAT ALANG DI LAUT. Malik Hamzah-Penyengat Kepulauan Riau
Jadilah aku seorang malang, mengejar bayang di gelap malam seperti beting pasir yang ingin berendam di debur pasang, padahal air kian surut. kadang-kadang timbul hasrat bergelora hendak memberikan nama yang gagah dan megah pada kemalangan itu.. tapi semua nama yang ku temui cuma mempunyai satu erti saja yaitu dukacita… seperti warna langit musim kemarau, biru-biru dukacita berubah menjadi molek oleh kerling air laut yang pasang penuh… dukacita senantiasa menjadi sesuatu yang indah setelah hanyut ke masa lampau… tapi dukacita ku tak pernah menjadi masa lampau… diburunya aku terus menerus dari hari ke hari… sekarang laut itu sudah kering kerontang… berisikan beting dan karang.

Sumber : Koleksi dan Karya Raja Malik Hamzah-Penyengat, Kepulauan Riau.